Cari kisah - kisah lainnya :

9.1.09

Harga sebuah keajaiban…

Si kecil Tess menjadi dewasa sebelum waktunya, ketika mendengar ibu dan ayahnya berbicara tentang adik kecilnya Andrew. Dari pembicaraan kedua orang tuanya, ia tahu bahwa adiknya sangat sakit, padahal mereka tidak memiliki uang untuk biaya pengobatan, hanya tindakan operasi yang berbiaya sangat mahal yang dapat menyelamatkan nyawa adiknya,.dan tampaknya tidak ada orang yang dapat member mereka pinjaman uang.

Tess mendengar ayahnya berbisik putus asa kepada ibunya yang sedang menangis; “ Hanya keajaiban yang dapat menyembuhkannya”.

Tess pergi kekamarnya, lalu mengeluarkan tabungan di celengan yang ia sembunyikan di lemari pakaian, kemudian menuangkan semua isinya ke lantai. Ia menghitungnya dengan teliti, bahkan melakukannya 3 kali. Jumlah hitungan harus tepat, tidak boleh ada kesalahan. Ia kemudian memasukkan uang receh itu kembali ke dalam celengannya, menutupnya dan menyelinap keluar lewat pintu belakang.

Ia berjalan 6 blok mendatangi toko obat Rexall yang pada pintunya terdapat gambar kepala suku Indian dalam ukuran besar. Ia menunggu dengan sabar untuk mendapatkan perhatian dari apoteker yang sedang bekerja disana. Rupanya sang apoteker terlalu sibuk saat itu. Tess menekankan kakinya kelantai lalu memutarnya sehingga mengeluarkan suara berderit. Tak ada yang memperhatikannya. Ia berdehem membersihkan tenggorokannya dengan suara yang sangat menjijikkan. Ini pun tidak ada gunanya.

Akhirnya ia mengambil uang benggol lalu memukulnya ke kaca etalase, dan kali ini ia berhasil mendapatkan perhatian.
“Apa yang kamu inginkan ?” kata apoteker itu dengan agak jengkel, “ aku sedang bicara dengan saudaraku di Chicago yang telah lama tidak bertemu”
“APA” Tanya si Apoteker,
“Namanya Andrew, ada sesuatu yang jahat tumbuh dalam kepalanya, ayah saya berkata,hanya keajaiban yang dapat menyelamatkannya, jadi berapa harga keajaiban itu ?”

“Nak, kami disini tidak menjual keajaiban. Maaf kami tidak dapat menolongmu” kata apoteker kali ini dengan nada yang lebih lembut.
“ Tolonglah Pak, saya uang untuk membelinya, bila tidak cukup, saya akan mengambil uang lagi, tolong sebutkan saja berapa harganya ?”

Saudara sang Apoteker yang berpakaian rapi membungkuk lalu bertanya kepada gadis kecil , “ keajaiban apa sich yang dibutuhkan adikmu ?”
“ saya tidak tahu” jawab Tess yang mulai menitikkan airmata. “ Yang saya tahu ia benar-benar sakit, Ibu dan ayah bilang ia harus di operasi…tapi ayah tidak mampu membayar, lalu saya mengambil tabungan saya”.

“Berapa yang kamu punya ?” Tanya pria tersebut,
“ satu dollar sebelas sen” kata Tess lirih hampir tidak terdengar” itu memang semuanya yang saya miliki, tapi saya dapat mencari tambahan bila diperlukan”

“Well, alangkah kebetulan” kata orang itu sambil tersenyum,”satu dollar sebelas sen adalah jumlah yang pas untuk membeli keajaiban untuk adikmu”.

Orang itu lalu mengambil uang itu dengan tangan yang satu dan meraih tangan si gadis kecil dengan tangan yang lain lalu berkata” bawalah aku kerumahmu” aku akan melihat adikmu dan bertemu dengan orang tuamu”, akan kulihat apakah aku punya keajaiban yang kamu butuhkan”.

Pria berpakaian rapi itu adalah Dr .Carlton Amstrong, akhli bedah syaraf. Ia kemudian melakukan operasi dan tak lama kemudian Andrew sudah kembali kerumah lagi dalam keadaan sehat. Ibu dan Ayahnya kemudian membicarakan rentetan kejadian yang akhirnya membawa mereka ketempat operasi.

“Operasi itu” bisik sang bunda, “benar-benar ajaib, aku kadang bertanya dalam hati, berapa seharusnya biaya operasi tersebut ?”

Tess tersenyum, ia tahu benar harga keajaiban itu, 1 dollar sebelas sen plus keyakinan seorang gadis kecil.

Keajaiban bukan tergantung pada hukum alam, tapi adalah hasil kerja dari HUKUM yang lebih tinggi

No comments:

 

Pengunjung saat ini :

Followers

My Stats